Akibat Tidak Transparansi Dana CSR PT.Sambu Group Di Pertanyakan Masyarakat

images

PantauTerkini | Inhil | Masyarakat sekitar lokasi operasional PT Pulau Sambu (Guntung) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, kini menghadapi sejumlah permasalahan terkait dengan pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Meskipun banyak perusahaan besar, termasuk Sambu Group, seharusnya berusaha memberikan manfaat kepada masyarakat, masalah-masalah yang muncul:

1. Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas

Masalah: Masyarakat sering kali merasa kurang diberi informasi yang jelas mengenai bagaimana dana CSR dikelola dan apakah program-program tersebut benar-benar memberikan dampak informasi yang signifikan. Jika perusahaan tidak terbuka mengenai penggunaan dana CSR dan hasil yang dicapai, masyarakat mungkin meremehkan keefektifan dan kejujuran program CSR tersebut.

Solusi: Penting bagi perusahaan untuk memberikan laporan yang transparan mengenai pelaksanaan CSR, serta melakukan evaluasi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

2. Tidak Merata dalam Pemberian Manfaat

Masalah: Seringkali program CSR tidak merata manfaatnya di seluruh komunitas yang seharusnya mendapatkan bantuan. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat yang merasa tidak mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan CSR perusahaan, sementara kelompok tertentu justru memperoleh lebih banyak bantuan.

Solusi: Perusahaan perlu memastikan bahwa bantuan yang diberikan melalui program CSR mencakup semua kelompok masyarakat yang membutuhkan, dan melibatkan warga dalam proses perencanaan dan evaluasi program.

3. Kurangnya Fokus pada Isu Lingkungan dan Sosial yang Relevan

Permasalahan: Meskipun program CSR seringkali fokus pada pemberdayaan ekonomi atau bantuan sosial, seringkali tidak cukup mampu dalam menangani isu-isu lingkungan yang dihadapi masyarakat sekitar, seperti kerusakan lingkungan akibat aktivitas perusahaan itu sendiri. Ini termasuk polusi, deforestasi, atau kerusakan ekosistem lainnya.

Solusi: CSR harus lebih fokus pada kelestarian lingkungan dengan melakukan program-program penghijauan, pengelolaan limbah yang baik, dan pemulihan ekosistem yang telah rusak.

4. Ketergantungan pada Bantuan Korporasi

Masalah: Masyarakat yang terlalu bergantung pada program CSR perusahaan bisa mengalami ketergantungan ekonomi dan sosial. Hal ini bisa menghentikan inisiatif lokal yang lebih berkelanjutan dan mengurangi motivasi untuk mencari solusi jangka panjang.

Solusi: Program CSR seharusnya tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi juga membekali masyarakat dengan keterampilan dan kemampuan untuk mandiri dalam jangka panjang, misalnya melalui keterampilan, pendidikan, atau program pemberdayaan ekonomi.

5. Kurangnya Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan

Masalah: Dalam beberapa kasus, masyarakat mungkin merasa terpinggirkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program CSR. Tanpa melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan, perusahaan mungkin tidak sepenuhnya memahami kebutuhan dan harapan mereka, yang dapat menyebabkan program CSR menjadi tidak efektif atau tidak relevan.

Solusi: Perusahaan perlu melibatkan masyarakat secara aktif dalam perencanaan dan evaluasi program CSR untuk memastikan bahwa apa yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas mereka.

6. Isu-isu Ketenagakerjaan

Masalah: Dalam beberapa kasus, meskipun perusahaan berinvestasi dalam CSR, mereka tidak memprioritaskan kesejahteraan pekerja lokal atau memberikan kondisi kerja yang adil. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan antara perusahaan dan komunitas lokal, terutama jika pekerja merasa diabaikan atau diperlakukan tidak adil.

Solusi: Program CSR juga harus mencakup peningkatan kesejahteraan pekerja, memastikan pekerja lokal mendapatkan kesempatan yang layak, perlakuan yang adil, serta manfaat dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan.

7. Program Keterbatasan Akses dan Kualitas

Masalah: Beberapa program CSR mungkin memiliki kualitas yang rendah atau tidak dirancang dengan baik, misalnya pelatihan keterampilan yang tidak memberikan manfaat nyata, atau bantuan sosial yang tidak memadai. Masyarakat bisa merasa bahwa bantuan yang diberikan hanya untuk memenuhi kewajiban perusahaan tanpa memberikan dampak jangka panjang.

Solusi: Perusahaan perlu merancang program CSR yang berdampak besar dan memberikan manfaat nyata, serta memastikan kualitas program tetap terjaga dan memenuhi standar yang diharapkan.

8. Tantangan dalam Pengawasan dan Evaluasi

Masalah: Program CSR yang tidak mengulas dan membahas dengan baik dapat berisiko gagal mencapai tujuan. Masyarakat mungkin tidak tahu apakah CSR itu efektif atau apakah tujuan yang dijanjikan telah tercapai. Evaluasi yang lemah dapat menyebabkan perusahaan merasa tidak ada kebutuhan untuk meningkatkan program CSR mereka.

Solusi: Perusahaan harus melakukan evaluasi rutin dan transparan terhadap program CSR mereka, serta melibatkan pihak ketiga atau lembaga independen dalam proses pengawasan untuk memastikan program-program tersebut benar-benar efektif.

Masyarakat sekitar PT Pulau Sambu (Guntung) di Inhil menghadapi beberapa permasalahan terkait dengan pelaksanaan CSR perusahaan, mulai dari transparansi yang kurang, ketidakmerataan manfaat, hingga kurangnya perhatian terhadap isu lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus lebih transparan, melibatkan masyarakat dalam prosesnya, dan memastikan bahwa program CSR mereka berdampak jangka panjang bagi kesejahteraan sosial dan lingkungan.(Tim/Red)

Sumber (Media Center PPWI) 

KASIHAN DEH LOH .... JANGAN DI COPAS  YECH